Purbalingga, 27 Juli 2025 — Duka menyelimuti dunia pendakian Indonesia. Seorang pendaki bernama Yuswandi, dilaporkan meninggal dunia saat mendaki Gunung Slamet melalui jalur Bambangan.
Peristiwa tersebut terjadi di Pos 5 Pendakian, salah satu titik berat di jalur tertua dan terpopuler menuju puncak gunung tertinggi di Jawa Tengah itu.
Menurut informasi yang diterima dari relawan setempat, Yuswandi mendaki bersama rekan-rekannya pada akhir pekan lalu.
Namun saat berada di sekitar Pos 5, ia mengalami penurunan kondisi fisik yang drastis. Tim SAR gabungan dan para relawan segera bergerak setelah laporan masuk, namun nyawanya tidak tertolong saat proses evakuasi.
“Yuswandi adalah pribadi yang ceria dan semangat. Kami sangat kehilangan,” ujar salah satu rekan pendakian yang enggan disebut namanya.
Ucapan Duka dan Seruan Keselamatan dari Komunitas Pendaki
Tim Pendaki Kantoran, yang dikenal aktif dalam promosi pendakian aman bagi karyawan dan pekerja urban, turut menyampaikan duka cita mendalam atas kejadian ini.
"Kami sangat berduka atas wafatnya Yuswandi di Gunung Slamet. Semoga keluarga diberikan ketabahan. Kami juga berharap kejadian serupa tidak terulang dan menjadi pelajaran bagi semua pendaki untuk lebih mempersiapkan fisik dan mental sebelum naik gunung,” ujar perwakilan Pendaki Kantoran dalam pernyataan tertulis.
Tim Pendaki Kantoran juga menekankan pentingnya edukasi dan persiapan, terutama bagi pendaki pemula atau mereka yang menjadikan pendakian sebagai hobi akhir pekan.
Gunung Slamet dan Tantangan Jalur Bambangan
Gunung Slamet (3.428 mdpl) dikenal sebagai gunung aktif dengan karakteristik medan yang menantang dan cuaca ekstrem.
Jalur Bambangan di Purbalingga merupakan jalur paling sering dipilih karena aksesnya yang mudah, namun tidak bisa dianggap remeh.
Pos 5 Jalur Bambangan, tempat Yuswandi ditemukan tak bernyawa, merupakan titik kritis di mana banyak pendaki mulai merasakan kelelahan ekstrem.
Medan yang terjal, angin kencang, dan suhu dingin menjadi kombinasi berisiko jika tidak disertai kondisi tubuh yang prima.
Imbauan dan Tips Keselamatan
Sebagai bentuk refleksi atas kejadian ini, berikut beberapa imbauan keselamatan bagi para pendaki:
Cek kondisi kesehatan secara menyeluruh sebelum pendakian.
Bawa logistik dan pakaian yang sesuaidengan medan dan cuaca gunung.
Lakukan aklimatisasi secara bertahap, jangan terburu-buru.
Gunakan jasa guide lokal jika masih pemula.
Hindari pendakian solo, terutama jika belum familiar dengan jalur.